Penolakan Mundur, Disnaker Pecat Rafael Alon Dari Peran ASN, Ada Pelanggaran Berat

author
2 minutes, 44 seconds Read

Departemen Keuangan (Kemenkeu) akhirnya mencopot mantan Direktur Pendapatan Dalam Negeri (ASN) setelah menolak mengundurkan diri dari Rafael Alon Trisambudo.

Ini pukulan telak bagi ayah Mario, Dandy Satrio, yang melecehkan putra pimpinan GP Ansor hingga koma. Pasalnya, sebelumnya Raphael telah mengajukan surat pengunduran diri yang ditolak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Inspektur Jenderal Perbendaharaan Awan Nurmawan Nuh memposting di Kontan.co.id Selasa (7/Maret 2023). .

Dan Departemen Keuangan menyelesaikannya saat Raphael sedang diselidiki.

Awan menjelaskan, dari penyelidikan diketahui bahwa Rafael mengalami pelanggaran disiplin yang berat.

Inspektur Jenderal Perbendaharaan Awan Normawan Noah mengatakan kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/3), “Kami telah menyelesaikan audit investigasi terhadap RAT dan menemukan pelanggaran disiplin yang serius.”

Awan mengatakan Rafael Alon saat ini sedang dalam proses penjatuhan sanksi disiplin dan Rafael akan segera dipecat dari jabatannya saat ini dan dari Pegawai Negeri Sipil (ASN).

Sementara itu, saat dihubungi sebaliknya, staf pribadi Menteri Keuangan Justinos Brasto tak mengomentari hasil pemeriksaan dan pencopotan Rafael Alon Trisambudu.

Silakan tunggu konferensi pers yang dijadwalkan besok Rabu (2023.3.8.).”

“Besok akan diumumkan pada konferensi pers,” kata Justinos kepada Kontan.co.id, Selasa (7/3).

Sekedar informasi, nama Rafael Alon mendadak tenar saat anaknya Mario Dande Satrio mencabuli David di Pisangrahan, Jakarta Selatan.

Pasca kejadian, aset milik Rafael pun terbongkar dan dianggap tidak pantas.

Rafael juga mengirimkan surat pengunduran diri ke Departemen Keuangan, namun Departemen Keuangan menolak keras untuk mengundurkan diri.

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Raphael diketahui memiliki total kekayaan Rp 56,1 miliar per 2021.

Dalam dokumen itu juga diketahui bahwa ia melaporkan kepemilikan dua mobil mewahnya, sedan Toyota Camry 2008 dan Toyota Kijang 2018 dengan total Rp 425 juta.

Sejak itu, Rafael memiliki aset bergerak lainnya senilai Rs 420 juta, surat berharga senilai Rs 1,55 miliar, kas dan setara senilai Rs 1,34 miliar, dan aset lainnya senilai Rs 419 juta. . Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa Raphael juga bebas dari utang.

Akun akuntan pajak diblokir

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening konsultan pajak yang diduga sebagai perpanjangan tangan mantan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alon Trisambudu.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan penasihat pajak diduga bertindak sebagai nominee atau orang yang digunakan Rafael untuk melakukan transaksi.

Dihubungi pada Jumat (3/3/2023), Evan mengatakan, “Ya, sudah ada penangguhan akuntan pajak yang diduga sebagai calon.”

Selain penasehat pajak, PPATK juga telah memblokir beberapa rekening pihak lain yang diduga terkait kasus tersebut.

PPATK menduga ada pelaku pencucian uang profesional (PML) atau orang yang bekerja sebagai pelaku pencucian uang profesional yang terkait dengan Rafael Alon Trisambudu.

“Dia bekerja untuk Raphael Alon Trisambudo (RAT) selama itu,” kata Evan.

Namun, Evan tidak membeberkan jumlah akun yang diblokir terkait Rafael Alon Trisambudu.

PPATK sebelumnya mengendus perdagangan mencurigakan Rafael Alun Trisambodo sejak 2003.

Temuan ini kemudian dirangkum dalam Laporan Analitik (LHA) 2012, dan diyakini Rafael menggunakan kandidat atau orang lain untuk membuat akun dan bertransaksi.

“Periode perdagangan yang dianalisis kembali ke 2012,” kata Evan.

Selain itu, PPATK MI

“Semua analisis yang diberikan kepada penyidik ​​jelas mengarah pada tindak pidana pencucian uang,” katanya.

Rafael Alon Trisambudu, eks DJP yang kekayaannya Rp 56,1 miliar menjadi sorotan karena dinilai tidak sesuai posisinya.

Rafael pertama kali diperiksa setelah putranya Mario Dundee Satrio melecehkan anak direktur GP Ansor.

Mario dikenal publik dengan memamerkan gaya hidup mewahnya melalui media sosialnya.

Kepentingan umum kemudian diperluas menjadi milik beberapa pejabat di Departemen Keuangan.

Gaya hidup beberapa pejabat pajak pemilik Harley Davidson dan sepeda motor merek lain juga disorot. (Kontan.co.id/Kompas.com/)

Similar Posts